Tuesday, 12 October 2021

Berguru Budidaya Bawang Merah

A. cepa var. aggregatum atau yang lebih populer dikenal dengan nama bawang merah, yakni komoditi pertanian dengan nilai ekonomi yang tinggi. Hal ini terlihat jelas dari harganya yang stabil dan condong berkembangdi hari-hari khusus. Hal inilah yang lalu memotivasi banyak petani untuk menyebabkan bawang merah selaku tanaman utama penopang kehidupan ekonomi mereka. Pada dasarnya budidaya bawang merah bukanlah dilema yang merepotkan. Dengan mengenali seluk beluknya dengan benar, seseorang bisa berhasil menjadi petani bawang yang mumpuni. Jika Anda kepincut menggeluti bidang ini, berikut kami sajikan beberapa informasi penting yang wajib Anda ketahui sebelum memulai budidaya bawang merah.

Teknik Budidaya

Dalam anutan budidaya bawang merah, dikenal ada 4 tahapan yaitu pengolahan tanah, tahapan penanaman, pemeliharaan dan terakhir yakni proses pemanenan.

Pengolahan Tanah

Tahapan dalam budidaya bawang merah ini mencakup antisipasi lahan merupakan dengan membersihkan gulma dan juga menggemburkan medium tanam yaitu tanah. Hal lain yang tercakup dalam proses ini merupakan pengecekan pH tanah. Idealnya, bawang merah berkembang di tanah dengan kelembaban yang berkisar di angka 5,6. Persiapan lainnya yang perlu dijalankan yakni dengan memupuk tanah dengan pupuk kompos dan juga sangkar. Dosisnya ialah 15 hingga 10 ton pupuk per hektar. Hal lainnya yang penting untuk diperhatikan yaitu pengerjaan bedengan. Ukurannya lazimmenyesuaikan dengan keperluan masing-masing petani.

Masa Tanam

Proses ini dimulai dengan memilih benih atau bibt bawang merah. Sebaiknya pilih umbi dengan kondisi prima, ditandai dengan warna yang mengkilat, tidak keropos, kulit sempurna dan lain-lain. Hal lain yang penting diperhatikan yakni jarak tanam. Ukurannya berlainan di setiap isu terkini. Untuk penghujan, jarak tanam bawang merah yaitu 20x20 atau juga 15x20. Sedangkan saat isu terkini kemarau. jarak tanamnya yakni 15x15 cm. Cara menanam bawang merah ini cukup mudah yakni dengan membuat lubang tanam dengan kedalaman antara 5 sampai 10 cm. Sebelum bibit ditanam, rendamlah dengan larutan NASA dengan takaran 1 cup per 1 liter air. Setelah direndam, bibit ditiriskan hingga kering baru kemudian ditanam.

Tahapan Penmeliharaan


Proses ini meliputi penyiraman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan, dan juga pengendalian hama penyakit. Penyiraman dijalankan pada pagi dan sore hari. Tetapi pada di saat tumbuhan berusia 11 sampai 60 hari, penyiraman dilaksanakan 1 kali saja ialah pagi atau dapat juga di sore hari. Sementara itu, langkah penyiangan dijalankan untuk membersihkan gulma di sekeliling tumbuhan bawang. Adapun pembumbunan, dijalankan dengan tujuan untuk mempertahankan biar semua pekarangan bawang tertutup tanah dengan tepat. Langkah pemupukan dilaksanakan di usia 10 hingga 15 hari dan berikutnya di usia 30 sampai 35 hari sehabis bawang ditanam.

Selanjutnya yakni pengendalian hama. Ada beragam jenis hama dan penyakit yang bisa mengganggu bawang merah. Namun secara umum penyebabnya berbentukvirus, ulat, kuman dan juga jamur. Untuk mengurangi potensinya, gunakanlah GLIO pada proses pengolahan tanag dan sewaktu bibit bawang merah hendak ditanam. Untuk virus, gunakanlah pesitisan kimia supaya musnah. Untuk hama ulat, Anda bisa memakai insektisida.

Tahap Pemanenan

Dalam budidaya bawang merah, proses panen bisa dikerjakan jikalau tumbuhan bawang tampakmerebah 60 hingga 90%. Atau jikalau tumbuhan sudah berumur 55 hingga 90 hari. Proses pemanenan ini seharusnya dijalankan di siang hari. Caranya dengan mencabut keseluruhan serpihan tumbuhan bawang meraj dari tanah. Setelah dipanen, bwang merah dijemur dengan menaruh umbi pada bagian atas supaya terkena matahari dengan benar.